Penyebab Toksoplasmosis dan Cara Mengobatinya

Mau tahu penyebab toksoplasmosis dan cara mengobati yang efektif?
Pelajari penyebab infeksi Toxoplasma gondii dan temukan pengobatan yang efektif.

Apa itu Toxoplasma Gondii? Dan Apa bedanya dengan Toksoplasmosis!

Inilah penjelasan medis dan ilmiahnya!

Penyebab Toksoplasmosis dan Cara Mengobati Yang Efektif
Toxoplasma gondii on colorful background. Protozoan which is transmitted from cats and other animals and causes toxoplasmosis especially dangerous for pregnant women. 3D illustration

Toksoplasmosis dan Toxoplasma Gondii, Apa Bedanya?

Toxoplasma Gondii adalah parasit protozoa yang dapat menginfeksi manusia dan hewan.1Wesołowski R, Pawłowska M, Smoguła M, Szewczyk-Golec K. Advances and Challenges in Diagnostics of Toxoplasmosis in HIV-Infected Patients. Pathogens. 2023;12(1):110.2Nikbakht G, Behrouzi M, Mousavizadeh A, Pourabbas B, Rezaei Z, Nouripour-Sisakht S, et al. Seroprevalence of Toxoplasma gondii infection among HIV-positive patients in Southwest Iran and associated risk factors: a case-control study. Transactions of the Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene. 2022;116(10):930-4.3Zhou Y, Liu Y, Wen Y. Primary Toxoplasma gondii infection-associated with hemophagocytic syndrome in a man with HIV infection: a case report. BMC infectious diseases. 2022;22(1):35.4Dian S, Ganiem AR, Ekawardhani S. Cerebral toxoplasmosis in HIV-infected patients: a review. Pathogens and Global Health. 2022:1-10.. Sehingga penyakit ini juga disebut sebagai penyakit infeksi parasit toksoplasma. Infeksi toxoplasmosis pada manusia biasanya terjadi melalui makanan yang terkontaminasi, terutama daging yang tidak matang sempurna, serta dari kontak dengan tanah atau pasir yang terkontaminasi kotoran kucing yang mengandung parasit ini.5Krings A, Jacob J, Seeber F, Pleyer U, Walker J, Stark K, et al. Estimates of Toxoplasmosis Incidence Based on Healthcare Claims Data, Germany, 2011-2016. Emerging infectious diseases. 2021;27(8):2097-106.6Abraham EG, Moses AE, Motilewa USOO, Uwah AI, Itina EI, Umoh AN. Ocular Toxoplasmosis among Livestock Farmers and Raw Meat Handlers in Uyo, Nigeria. Ethiopian journal of health sciences. 2021;31(2):257-66.7Kalani H, Mohammadi F, Faridnia R, Mirzaei F, Virgilio S, Heydarian P, et al. Seroprevalence of toxoplasmosis in Kermanshah City, west of Iran. Annals of parasitology. 2021;67(2):229-36..

Infeksi ini bisa berlangsung tanpa gejala pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat. Namun, pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV atau orang yang sedang menjalani kemoterapi, infeksi toxoplasma dapat menyebabkan gejala yang serius.8Alvarado-Esquivel C, Sánchez-Anguiano LF, Hernández-Tinoco J, Ramos-Nevarez A, Estrada-Martínez S, Cerrillo-Soto SM, et al. Association between Toxoplasma gondii infection and history of blood transfusion: a case-control seroprevalence study. J Int Med Res. 2018;46(4):1626-33.9Haagsma JA, Graetz N, Bolliger I, Naghavi M, Higashi H, Mullany EC, et al. The global burden of injury: incidence, mortality, disability-adjusted life years and time trends from the Global Burden of Disease study 2013. Injury Prevention. 2016;22(1):3..

Sumber Penularan & Penyebab Infeksi Toxoplasma Gondii

Penyebab utama toksoplasmosis adalah mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan kista parasit Toxoplasma gondii. Selain itu, penyakit ini juga dapat ditularkan dari ibu hamil kepada janinnya, serta dapat menyebar melalui kontak langsung dengan kotoran kucing yang terinfeksi parasit tersebut.510Mao F, Yang Y, Chen Y, Zhang Q, Ding X, Ni B, et al. Seroprevalence and Risk Factors of Toxoplasma gondii Infection Among High-Risk Populations in Jiangsu Province, Eastern China. Frontiers in cellular and infection microbiology. 2021;11:783654.11Flegr J. Toxoplasmosis is a risk factor for acquiring SARS-CoV-2 infection and a severe course of COVID-19 in the Czech and Slovak population: a preregistered exploratory internet cross-sectional study. Parasites & vectors. 2021;14(1):508.

Benarkah Kucing Penyebab Toksoplasmosis?

Ya, anggapan bahwa kucing adalah sumber utama penyakit toxoplasmosis adalah benar. Toxoplasma gondii, parasit penyebab toxoplasmosis, umumnya dapat menyebar melalui kotoran kucing yang terinfeksi. Kucing merupakan inang definitif dari parasit ini, artinya parasit ini hanya dapat bereproduksi secara seksual dalam saluran pencernaan kucing.12Mohammed Nasiru W, Mohamad Aris Mohd M, Watanabe M, Nordin N, Ngah Zasmy U, Sharif Alhassan A, et al. A Review on the Prevalence of Toxoplasma gondii in Humans and Animals Reported in Malaysia from 2008–2018. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2020;17(13):4809.13Aguirre AA, Longcore T, Barbieri M, Dabritz H, Hill D, Klein PN, et al. The One Health Approach to Toxoplasmosis: Epidemiology, Control, and Prevention Strategies. EcoHealth. 2019;16(2):378-90.14Teixeira WFP, Tozato MEG, Pierucci JC, Vital GP, Cruz AC, Lopes WDZ, et al. Investigation of Toxoplasma gondii in semen, testicle and epididymis tissues of primo-infected cats (Felis catus). Veterinary parasitology. 2017;238:90-3.15Cabezón O, Millán J, García-Bocanegra I, Almería S. THE ROLE OF CATS IN TOXOPLASMA GONDII INFECTION IN SPAIN REVIEW. In: García REM, Jiménez RGR, editors. Felines: Behavior, Classification and Diseases : Behavior, Classification, and Diseases. Hauppauge, UNITED STATES: Nova Science Publishers, Incorporated; 2008.16Lappin MR. Feline toxoplasmosis raises health concerns for humans. DVM. 2002:40-3.

Ilustrasi Cara Penularan Toxoplasma

Penyebaran Infeksi Toxoplasma Gondii

Ketika kucing yang terinfeksi toxoplasma mengeluarkan kotoran, parasit ini dapat dilepaskan ke lingkungan. Orang dapat tertular toxoplasma dengan cara berikut:

  1. Kontak Langsung: Jika seseorang secara langsung menyentuh kotoran kucing yang mengandung parasit dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka, maka toxoplasma bisa masuk ke tubuh manusia.
  2. Konsumsi Makanan Tertentu: Toxoplasma juga dapat menular melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi parasit ini. Misalnya, makanan yang terkontaminasi dengan kotoran kucing, seperti sayuran yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi atau daging yang tidak matang dengan baik.
  3. Transfusi Darah dan Transplantasi Organ: Jarang terjadi, namun toxoplasma juga dapat ditularkan melalui transfusi darah atau transplantasi organ dari seseorang yang terinfeksi.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua kucing yang terinfeksi toxoplasma akan mengeluarkan parasit dalam kotorannya. Kucing yang sehat biasanya hanya mengeluarkan parasit dalam waktu singkat setelah pertama kali terinfeksi dan jarang terjadi setelahnya. Namun, kucing yang mengalami infeksi sekunder atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat mengeluarkan parasit secara terus-menerus.

Untuk mengurangi risiko terkena toxoplasmosis, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, terutama bagi wanita hamil dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa langkah pencegahan termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air setelah berinteraksi dengan kucing, menghindari makanan yang berpotensi terkontaminasi, dan memastikan daging dimasak dengan baik sebelum dikonsumsi.

Jika Anda memiliki kucing, rutin membersihkan kotak kotorannya dan hindari mengizinkan kucing keluar dan berburu hewan potensial menjadi sumber infeksi toxoplasma.

Diagnosis dan Gejala Toksoplasmosis

Berikut adalah beberapa ciri-ciri orang yang mungkin menderita dan terinfeksi Toxoplasma gondii:1 3 4 5 6 717Patel UK, Malik P, Li Y, Habib A, Shah S, Lunagariya A, et al. Stroke and HIV-associated neurological complications: A retrospective nationwide study. Journal of medical virology. 2021;93(8):4915-29.18Hlaváčová J, Flegr J, Řežábek K, Calda P, Kaňková Š. Association between latent toxoplasmosis and fertility parameters of men. Andrology. 2021;9(3):854-62.

  1. Gejala Mirip Flu: Pada beberapa kasus, gejala infeksi awal toxoplasma dapat mirip dengan flu, termasuk demam, nyeri otot, lelah, dan kelenjar getah bening yang membengkak.
  2. Pembesaran Kelenjar Getah Bening: Orang yang terinfeksi toxoplasma bisa mengalami pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.
  3. Sakit Kepala: Beberapa orang dapat mengalami sakit kepala akibat infeksi toxoplasma.
  4. Pembesaran Hati dan Limpa: Pada kasus yang lebih serius, parasit ini dapat menyebabkan pembesaran hati dan limpa.
  5. Gejala Neurologis: Infeksi toxoplasma yang parah bisa menyebabkan gejala neurologis, termasuk gangguan keseimbangan, koordinasi yang buruk, kejang, dan bahkan masalah dalam berbicara dan berpikir.
  6. Masalah Penglihatan: Infeksi toxoplasma juga bisa menyebabkan masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur atau infeksi pada mata.

Penting untuk diingat bahwa gejala dan tingkat keparahan infeksi toxoplasma dapat bervariasi tergantung pada keadaan kesehatan individu dan sistem kekebalan tubuh mereka. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala yang mencurigakan atau memiliki kekhawatiran terkait infeksi toxoplasma, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Komplikasi Toksoplasmosis

Orang yang terinfeksi Toxoplasma gondii dapat mengalami berbagai komplikasi tergantung pada kondisi kesehatan individu, tingkat keparahan infeksi, serta kapan infeksi terdeteksi dan diobati. Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, infeksi toxoplasmosis biasanya tidak menyebabkan gejala atau hanya menimbulkan gejala ringan yang berlangsung dalam waktu singkat.

Namun, pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi toxoplasma dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:19Solomon Ngutor K, Karshima MN. Human Toxoplasma gondii infection in Nigeria: a systematic review and meta-analysis of data published between 1960 and 2019. BMC Public Health. 2020;20:1-15.20Tarekegn ZS, Dejene H, Addisu A, Dagnachew S. Potential risk factors associated with seropositivity for Toxoplasma gondii among pregnant women and HIV infected individuals in Ethiopia: A systematic review and meta-analysis. PLoS neglected tropical diseases. 2020;14(12):e0008944.21Nasirpour S, Kheirandish F, Fallahi S. Depression and Toxoplasma gondii infection: assess the possible relationship through a seromolecular case-control study. Archives of microbiology. 2020;202(10):2689-95.22Hryzhak IH. Infection with Toxoplasma gondii can promote chronic liver diseases in HIV-infected individuals. Folia parasitologica. 2020;67.23Moro JC, Moreira NM. Clinico-epidemiological and sociodemographic profile of HIV/AIDS patients who are co-infected with Toxoplasma gondii in the border region of Brazil. Anais da Academia Brasileira de Ciencias. 2020;92(4):e20200293.24Dutta A, Mehta PR, Ingole N. Seroprevalence of Toxoplasma gondii in newly diagnosed HIV seropositive patients. The Indian journal of medical research. 2020;152(5):515-8.25Odeniran PO, Omolabi KF, Ademola IO. Risk factors associated with seropositivity for Toxoplasma gondii in population-based studies among immunocompromised patients (pregnant women, HIV patients and children) in West African countries, Cameroon and Gabon: a meta-analysis. Acta tropica. 2020;209:105544.

  1. Ensefalitis Toxoplasma: Infeksi yang menyebar ke otak dapat menyebabkan ensefalitis, yaitu peradangan otak yang dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala parah, kebingungan, gangguan kognitif, kejang, dan bahkan koma.
  2. Infeksi Mata: Toxoplasma gondii juga dapat menyebabkan infeksi mata (toksoplasma retinitis), yang dapat menyebabkan peradangan di dalam mata, menyebabkan penglihatan kabur, floaters (bintik-bintik mengapung), dan mengancam penglihatan jika tidak diobati dengan cepat.
  3. Gangguan Pada Organ Lain: Infeksi toxoplasma dapat menyebar ke organ lain, seperti jantung, paru-paru, hati, dan limpa, menyebabkan peradangan dan disfungsi organ yang bisa menjadi serius. Termasuk permasalahan pendengaran.
  4. Gangguan Pada Bayi yang Belum Lahir: Jika seorang wanita hamil terinfeksi toxoplasma selama kehamilan, infeksi ini dapat menular ke janin melalui plasenta dan menyebabkan gangguan serius pada janin, termasuk cacat kongenital, kerusakan otak, gangguan penglihatan, dan masalah perkembangan.

Penting untuk diingat bahwa sebagian besar orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat akan pulih dari infeksi toxoplasma tanpa masalah serius. Namun, pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV atau penerima transplantasi organ, infeksi ini bisa sangat berbahaya dan memerlukan perawatan medis intensif.

Jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan atau memiliki kondisi kesehatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, segera hubungi tenaga medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pencegahan adalah kunci untuk mengurangi risiko terkena toxoplasmosis, terutama dengan memastikan makanan yang dikonsumsi aman dan menghindari kontak langsung dengan kotoran kucing yang mengandung parasit ini.

Tindakan Medis pada Kasus Toxoplasmosis

Tindakan medis yang biasanya dilakukan oleh dokter pada pasien toxoplasmosis tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan kondisi kesehatan pasien. Jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat dan mengalami infeksi toxoplasmosis tanpa gejala yang parah, mungkin tidak diperlukan pengobatan khusus, karena infeksi dapat sembuh dengan sendirinya.

Namun, pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau gejala yang serius, berikut adalah beberapa tindakan medis yang biasanya dapat dilakukan oleh dokter:

  1. Obat Antiparasit: Dokter biasanya akan meresepkan obat antiparasit untuk mengatasi infeksi toxoplasmosis. Salah satu obat yang sering digunakan adalah pyrimethamine, yang biasanya dikombinasikan dengan sulfadiazine dan folinat kalsium. Obat ini bertujuan untuk membunuh parasit Toxoplasma gondii dan menghentikan perkembangbiakannya.
  2. Pengobatan Untuk Gejala Neurologis: Jika infeksi toxoplasmosis telah menyebabkan gejala neurologis, seperti masalah keseimbangan, kejang, atau gangguan berbicara, dokter juga dapat meresepkan obat-obatan yang sesuai untuk mengatasi gejala-gejala tersebut.
  3. Pengawasan Kesehatan: Pasien yang menderita toxoplasmosis, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, biasanya akan dipantau secara ketat oleh dokter untuk memantau kemajuan infeksi dan memastikan efektivitas pengobatan.
  4. Pencegahan Penularan Kembali: Dokter juga akan memberikan nasihat tentang cara mencegah penularan kembali infeksi toxoplasma. Hal ini melibatkan menghindari makanan yang berpotensi terkontaminasi, seperti daging mentah atau setengah matang, serta menghindari kontak langsung dengan kotoran kucing yang mengandung parasit.
  5. Penanganan Komplikasi: Jika infeksi toxoplasma menyebabkan komplikasi serius lainnya, seperti peradangan mata atau masalah organ lain, dokter akan meresepkan perawatan khusus sesuai dengan kondisi tersebut.

Penting untuk selalu mengikuti instruksi dan pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal diduga menderita toxoplasmosis, segera cari bantuan medis untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Digimedika menyediakan perangkat pemeriksaan Toxoplasma Gondii secara digital. Hubungi kami untuk ujicoba pemeriksaan.

Sumber:
  • 1
    Wesołowski R, Pawłowska M, Smoguła M, Szewczyk-Golec K. Advances and Challenges in Diagnostics of Toxoplasmosis in HIV-Infected Patients. Pathogens. 2023;12(1):110.
  • 2
    Nikbakht G, Behrouzi M, Mousavizadeh A, Pourabbas B, Rezaei Z, Nouripour-Sisakht S, et al. Seroprevalence of Toxoplasma gondii infection among HIV-positive patients in Southwest Iran and associated risk factors: a case-control study. Transactions of the Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene. 2022;116(10):930-4.
  • 3
    Zhou Y, Liu Y, Wen Y. Primary Toxoplasma gondii infection-associated with hemophagocytic syndrome in a man with HIV infection: a case report. BMC infectious diseases. 2022;22(1):35.
  • 4
    Dian S, Ganiem AR, Ekawardhani S. Cerebral toxoplasmosis in HIV-infected patients: a review. Pathogens and Global Health. 2022:1-10.
  • 5
    Krings A, Jacob J, Seeber F, Pleyer U, Walker J, Stark K, et al. Estimates of Toxoplasmosis Incidence Based on Healthcare Claims Data, Germany, 2011-2016. Emerging infectious diseases. 2021;27(8):2097-106.
  • 6
    Abraham EG, Moses AE, Motilewa USOO, Uwah AI, Itina EI, Umoh AN. Ocular Toxoplasmosis among Livestock Farmers and Raw Meat Handlers in Uyo, Nigeria. Ethiopian journal of health sciences. 2021;31(2):257-66.
  • 7
    Kalani H, Mohammadi F, Faridnia R, Mirzaei F, Virgilio S, Heydarian P, et al. Seroprevalence of toxoplasmosis in Kermanshah City, west of Iran. Annals of parasitology. 2021;67(2):229-36.
  • 8
    Alvarado-Esquivel C, Sánchez-Anguiano LF, Hernández-Tinoco J, Ramos-Nevarez A, Estrada-Martínez S, Cerrillo-Soto SM, et al. Association between Toxoplasma gondii infection and history of blood transfusion: a case-control seroprevalence study. J Int Med Res. 2018;46(4):1626-33.
  • 9
    Haagsma JA, Graetz N, Bolliger I, Naghavi M, Higashi H, Mullany EC, et al. The global burden of injury: incidence, mortality, disability-adjusted life years and time trends from the Global Burden of Disease study 2013. Injury Prevention. 2016;22(1):3.
  • 10
    Mao F, Yang Y, Chen Y, Zhang Q, Ding X, Ni B, et al. Seroprevalence and Risk Factors of Toxoplasma gondii Infection Among High-Risk Populations in Jiangsu Province, Eastern China. Frontiers in cellular and infection microbiology. 2021;11:783654.
  • 11
    Flegr J. Toxoplasmosis is a risk factor for acquiring SARS-CoV-2 infection and a severe course of COVID-19 in the Czech and Slovak population: a preregistered exploratory internet cross-sectional study. Parasites & vectors. 2021;14(1):508.
  • 12
    Mohammed Nasiru W, Mohamad Aris Mohd M, Watanabe M, Nordin N, Ngah Zasmy U, Sharif Alhassan A, et al. A Review on the Prevalence of Toxoplasma gondii in Humans and Animals Reported in Malaysia from 2008–2018. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2020;17(13):4809.
  • 13
    Aguirre AA, Longcore T, Barbieri M, Dabritz H, Hill D, Klein PN, et al. The One Health Approach to Toxoplasmosis: Epidemiology, Control, and Prevention Strategies. EcoHealth. 2019;16(2):378-90.
  • 14
    Teixeira WFP, Tozato MEG, Pierucci JC, Vital GP, Cruz AC, Lopes WDZ, et al. Investigation of Toxoplasma gondii in semen, testicle and epididymis tissues of primo-infected cats (Felis catus). Veterinary parasitology. 2017;238:90-3.
  • 15
    Cabezón O, Millán J, García-Bocanegra I, Almería S. THE ROLE OF CATS IN TOXOPLASMA GONDII INFECTION IN SPAIN REVIEW. In: García REM, Jiménez RGR, editors. Felines: Behavior, Classification and Diseases : Behavior, Classification, and Diseases. Hauppauge, UNITED STATES: Nova Science Publishers, Incorporated; 2008.
  • 16
    Lappin MR. Feline toxoplasmosis raises health concerns for humans. DVM. 2002:40-3.
  • 17
    Patel UK, Malik P, Li Y, Habib A, Shah S, Lunagariya A, et al. Stroke and HIV-associated neurological complications: A retrospective nationwide study. Journal of medical virology. 2021;93(8):4915-29.
  • 18
    Hlaváčová J, Flegr J, Řežábek K, Calda P, Kaňková Š. Association between latent toxoplasmosis and fertility parameters of men. Andrology. 2021;9(3):854-62.
  • 19
    Solomon Ngutor K, Karshima MN. Human Toxoplasma gondii infection in Nigeria: a systematic review and meta-analysis of data published between 1960 and 2019. BMC Public Health. 2020;20:1-15.
  • 20
    Tarekegn ZS, Dejene H, Addisu A, Dagnachew S. Potential risk factors associated with seropositivity for Toxoplasma gondii among pregnant women and HIV infected individuals in Ethiopia: A systematic review and meta-analysis. PLoS neglected tropical diseases. 2020;14(12):e0008944.
  • 21
    Nasirpour S, Kheirandish F, Fallahi S. Depression and Toxoplasma gondii infection: assess the possible relationship through a seromolecular case-control study. Archives of microbiology. 2020;202(10):2689-95.
  • 22
    Hryzhak IH. Infection with Toxoplasma gondii can promote chronic liver diseases in HIV-infected individuals. Folia parasitologica. 2020;67.
  • 23
    Moro JC, Moreira NM. Clinico-epidemiological and sociodemographic profile of HIV/AIDS patients who are co-infected with Toxoplasma gondii in the border region of Brazil. Anais da Academia Brasileira de Ciencias. 2020;92(4):e20200293.
  • 24
    Dutta A, Mehta PR, Ingole N. Seroprevalence of Toxoplasma gondii in newly diagnosed HIV seropositive patients. The Indian journal of medical research. 2020;152(5):515-8.
  • 25
    Odeniran PO, Omolabi KF, Ademola IO. Risk factors associated with seropositivity for Toxoplasma gondii in population-based studies among immunocompromised patients (pregnant women, HIV patients and children) in West African countries, Cameroon and Gabon: a meta-analysis. Acta tropica. 2020;209:105544.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *