Toxoplasma Gondii
Toxoplasma gondii adalah sebuah parasit yang dapat menginfeksi manusia dan hewan. Toxoplasma gondii termasuk dalam penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, atau dari manusia ke hewan. Kemampuan Toxoplasma gondii menginfeksi manusia dan hewan ini disebut dengan penyakit infeksi zoonosis.
Penyakit infeksi Toxoplasma gondii memiliki dampak yang ringan, sedang, dan berat bagi kesehatan manusia. Dampak infeksi Toxoplasma gondii menyesuaikan kondisi imunitas atau ketahanan tubuh seseorang.
- Pada orang dengan ketahanan tubuh yang baik, infeksi Toxoplasma gondii tidak menimbulkan gejala.
- Dampak ringan yang mungkin timbul dari infeksi Toxoplasma gondii adalah gejala flu ringan. Sehingga infeksi Toxoplasma gondii disebut juga penyakit flu-like disease.
- Pada orang dengan gangguan kondisi imunitas tubuh, seperti orang yang menderita infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), infeksi Toxoplasma gondii dapat berakibat fatal. Beberapa dampak infeksi Toxoplasma gondii pada penderita HIV/AIDS adalah :
- Radang selaput otak (meningitis)
- Radang otak (enchephalitis)
- Radang lapisan bola mata bagian tengah (uveitis)
- Toxoplasma gondii dapat menembus plasenta. Sehingga infeksi Toxoplasma gondii pada ibu hamil, dapat menyebabkan keguguran, dan gangguan perkembangan janin dan bayi, antara lain :
- Hidrosefalus (peningkatan cairan di rongga otak).
- Gangguan pendengaran
- Gangguan mental
- Beberapa penelitian menyebutkan, infeksi Toxoplasma gondii berhubungan dengan masalah infertilitas. Yaitu sebuah kondisi pasangan dewasa, dengan rutinitas hubungan seksual rutin (2-3 per bulan), namun selama 18 bulan, belum dikaruniai keturunan.
Penyakit infeksi Toxoplasma gondii dapat diobati. Dokter atau tenaga kesehatan menggunakan beberapa jenis obat dengan khasiat atau memiliki daya kerja anti-parasitik (membunuh parasit).
Beberapa penelitian menyebutkan, tingkat kejadian (prevalensi) infeksi Toxoplasma gondii di Indonesia, berkisar 30% – 65%.
Terdapat beberapa penyebab dan sumber infeksi Toxoplasma gondii, antara lain :
- Ditularkan dari ibu kepada bayi melalui perantara plasenta (penyakit congenital)
- Kebiasaan konsumsi daging ruminansia (sapi, kambing, kerbau, domba), yang dimasak tidak matang (steak, sate, sushi, dsb.)
- Kebiasaan konsumsi sayuran dan buah secara mentah
- Kebiasaan bertani dan berkebun, tanpa memperhatikan Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS)
- Intensitas kontak dengan daging dan susu yang cukup tinggi. Misalnya peternak sapi.
- Profesi yang membutuhkan intensitas kontak dengan tanah yang tinggi. Seperti petani, pencari rumput, penyapu jalanan, dsb.
- Transfusi darah atau donor organ
- Dalam beberapa penelitian, perilaku seksual juga berhubungan dengan infeksi Toxoplasma gondii, antara lain kebiasaan berganti pasangan, bekerja sebagai pekerja seks, berhubungan seks tanpa kondom, kebiasaan oral seks, dan riwayat organ kelamin terluka saat berhubungan seksual.
Dokter dan tenaga medis dapat memberikan rujukan kepada Anda, untuk melalukan beberapa pemeriksaan berikut:
- Pemeriksaan Imunoglobulin G (IgG) – Jika titer (kadar) IgG Anda tinggi, maka dokter atau tenaga kesehatan dapat menyatakan Anda terinfeksi Toxoplasma gondii dalam fase kronis atau laten.
- Pemeriksaan Imunoglobulin M (IgM) – Jika titer (kadar) IgM Anda tinggi, maka dokter atau tenaga kesehatan dapat menyatakan Anda terinfeksi Toxoplasma gondii dalam fase akut.
- Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) – Jika hasil pemeriksaan PCR Anda positif, maka dokter atau tenaga kesehatan dapat menyatakan Anda terinfeksi Toxoplasma gondii dalam fase aktif.
- Infeksi fase kronis adalah infeksi yang Anda derita dalam masa lampau. Biasanya infeksi ini terjadi dalam kurun waktu lebih dari 3 minggu yang lalu.
- Infeksi fase laten adalah infeksi yang Anda derita dalam masa lalu (bisa infeksi yang terjadi beberapa tahun lalu). Namun, parasit Toxoplasma gondii bersifat in-aktif atau dormant. Dalam kondisi imunitas yang baik, infeksi laten tidak akan menimbulkan gejala, atau hanya menampakkan gejala ringan seperti infeksi flu (flu-like disease). Namun yang patut diwaspadai adalah ketika seseorang terinfeksi dalam fase laten, dampak infeksi Toxoplasma gondii dapat bersifat fatal, ketika orang tersebut mengalami gangguan imunitas tubuh (misalnya terinfeksi HIV/AIDS).
- Infeksi fase aktif adalah sebuah kondisi di mana Toxoplasma gondii di dalam tubuh, dalam status aktif, dan melakukan aktivitas biologis, termasuk memperbanyak diri, sehingga dalam jangka waktu singkat, dapat menimbulkan gejala yang fatal. Khususnya pada orang-orang dengan gangguan imunitas tubuh (penderita HIV/AIDS).
Pencegahan infeksi Toxoplasma gondii yang paling efektif adalah menurunkan risiko dan menghindari perilaku-perilaku yang berpotensi menjadi sumber masuk parasit ke dalam tubuh (port de entre).
Digimedika Skrining
DIGIMEDIKA adalah sebuah teknologi kesehatan, yang menyediakan layanan skrining. Melalui skrining ini, Anda dapat mengetahui status infeksi Toxoplasma gondii.
Penggunaan DIGIMEDIKA sebagai sebuah alat skrining infeksi Toxoplasma gondii akan membuat orang diduga positif terinfeksi Toxoplasma gondii, menjadi Lebih Cepat Terdeteksi, dan mendapat Tindakan Perawatan yang Lebih Cepat. Sehingga peluang keberhasilan pengobatan menjadi lebih tinggi.
Jika hasil skrining terbukti positif, maka DIGIMEDIKA akan membuat sebuah rekomendasi langkah kesehatan yang seharusnya Anda lakukan. Antara lain sebagai berikut:
- DIGIMEDIKA akan merekomendasikan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter
- DIGIMEDIKA akan mengarahkan Anda, untuk melakukan serangkaian tes kesehatan di laboratorium klinik, sesuai dengan rujukan dari dokter
- Atas rujukan dari dokter, DIGIMEDIKA dapat menyediakan jasa pengantaran obat ke rumah, sesuai resep dokter.
- DIGIMEDIKA dapat menyediakan layanan kunjungan dari dokter atau tenaga kesehatan ke rumah Anda (home care service). Sehingga prosedur perawatan dan tindakan dapat dilakukan di rumah Anda.
Jika hasil skrining terbukti negatif, maka DIGIMEDIKA akan memberikan Anda panduan gaya hidup sehat, sehingga risiko terinfeksi Toxoplasma gondii menjadi lebih rendah.
Penggunaan DIGIMEDIKA sebagai sebuah alat skrining infeksi Toxoplasma gondii akan membuat orang yang diduga tidak terinfeksi Toxoplasma gondii, menjadi lebih peduli akan bahaya penyakit ini. Serta menerapkan pola gaya hidup sehat.